jeritan batin

Oh dengarlah jeritan batin ku
menjeritjerit
memanggilmanggil 
nama mu selalu
ku pandang kiri 
ku pandang kanan
engkau tiada...

oh dengarlah jeritan batinku

kamu

yang baik hati
ceria
lagi murah rezeki

yang cantik
yang tidak sombong
yang pandai menjaga diri

ku doakan
bertemu si dia
juga seperti kamu

hidup bahagia
dunia juga akhirat

dalam jiwa

keras
degil
tiada yang berjaya
konon
jati diri
ego
sombong
apalah ertinya
ke mana nak dibawa

minta dihormati
tapi tidak menghormati
kata hidup sendiri
tapi sering meminta

bila nak sedar
kisah silam..salahnya orang lain
sendiri sahaja yang betul

ramai yang sayang
tapi tak dihargai

bukankah manusia
biasa silap
kemudian sedar
dan ubah

r  u  a                 n                      g

0
detikdetik yang tiba
diolah jemari
lalu mukabuku jadi luahan

tidak lunak
tidak berirama
bukan puisi
jauhnya syair

entah apaapa
 kadang macam buang masa
 sebenarnya
benda ini bisu
tidak marah, perli, ketawa......atau sombong
curah apa saja

sperti hawa lain
kiranya.........

sayangsayang ku.........

Ingin emak mengatur
ingin emak menyusun

namun kamu lebih tahu diri mu
jika emak 

jatuh cinta

bukan untuk diri ku
 jika emak rindu
ku tatap mu di muka buku

untuk mu sayangsayang
penuh doa agar kamu dapat apa yang kamu mahu

 duhai
 perawan dan peria. 
syukur emak tidak terkira
kerna emak tahu
kamu kenal yang intan yang kaca

namun kata hati
jangan dilayan... 

jangan kau lupa illahi
dekati teman yang kukuh imannya
taqwa dirinya
penuh doa 
moga sayangsayang yang jauh di mata
dekat di hati..............

usia......

hari hari mendatang

melangkah dan melangkah

tidak lupa ku menoleh

meninggalkan yang pahit dan manis

ingin ku tanam azam

ingin ku beri semangat

ingin ku semai kasih

pada mu anakanak muda

dari darah dan daging kita yang bersaudara

cuma kadang terdetik

siapalah aku

insan kecil...

hambamu ya Allah

padamu Ya Allah

beri ku kekuatan.....seperti ibuku.... 

rindu.....

waktu ini
dua tahun lalu, ibuku engkau di sana
tempat suci yang semadikan diri mu

sejak itu
walau kami sudah berdiri tegak
walau kami sudah punya cucu mu

hati tak pernah lupa
kasih tak pernah putus
titiktitik jernih masih jatuh terkenangkan mu
masih hangat kasihmu
masih terbayang senyummu
 terdengar suara nasihatmu
terasa peluk kasih mu

apalah daya kita
duhai adik2
sebanyak mana kasih
sedalam mana rindu
dia memang telah pergi
bukan engkau saja
yang menangis

kerna 
aku juga
teramat rindu
emak kita.................